One fine afternoon, July 9th

phewww, been saving these words, and i decided to blast it out,
if i could just jump into July 9th afternoon, that'd be great.

the thing that bothers me a lot,
pastinya bukan semangat indonesia untuk milih nasibnya sendiri 5 tahun kedepan,
atau antusiasme hampir seluruh rakyat Indonesia untuk pemilu presiden,
dimana mana kayanya "lo milih apa? kenapa?" jadi subjek banget, lovely!
bukan fesbuk pages & twitter yang jadi ajang 'capres gue paling top' thingy,
i can deal with it tinggal ditutup aja fesbuknya, seleseyyy. hahaha...
berantem-beranteman ala ala persib jakmania yang dilakonin sama orang orang hebat,
doesn't bother me that much juga. yaudah gih sono, berantem, tapi rugi tanggung sendiri ya.
kalo tiba tiba minggu depan saling ada perlu minjem maskara gitu, apakabar bok?
ngapain sih lagian memutus tali silaturahmi gara gara emosi sama pendapat yang berbeda,
oh puhlisss...

it's the lie i can't stand. ga-hhh... the lie, oh the lie!!!
gue bahkan gak kenal personally sama whoever it was that started the fire,
but i despise them anyways.
ih ngga baik ya puasa puasa gini sebel sebelan sama orang *sigh*
to me, it's just, wrong.
menurut gue, it's so so so wrong. people shouldn't have created such savage things,
jahat banget. aslikkk jahatnya banget banget. karna fitnah lebih kejam daripada fitnes,
benar adanya sodara sodari. so mean!
udah gitu social media kan kaya bensin, berita sensi dikiiit, disebar, BLARRR.
orang bahkan udah males untuk crosscheck kebenaran data, semua udah kemakan esmoni,
panasss, terus nularin ke orang lain. over and over and over again.

i'd say, Indonesia is trying to built a good system, milih presiden langsung itu istimewa banget!
200 juta orang men, bayangin orang sebanyak itu... satu satu dikasih kertas, satu satu ditanyain,
"who's your most ideal president?"
terus satu satu diitung, dikumpulin jumlahnya... iya kan? gitu kan teknisnya?
bayangin kerjaannya TPU RT gue aja gue mumet mimut mumet,
apalagi tingkat yang lebih tinggi, kecamatan, kelurahan, de es be. phewww.
why can't we stay together to build this great nation, gimana sih ni orang orang,
being different is okay, where'd that go? sedih banget liat keriaan & berkah ini dirusak.

i remember back then, for over the years, i was asking to myself, kenapa presidennya kok dia terus,
but i was hesitate to ask anyone about it, even my mom, karna gue pikit it was a stupid question,
by now, i know it was a tough question to begin with, for a 7 years old.
and now i know musti jawab apa misalnya anak anak gue nanya begitu. hihihi.
we're part of a history, come on, let's celebrate this, seru loh being a part of a change.
i'm personally beyond happy, seneng banget dan bangga banget Indonesia bisa kaya gini,
dan alhamdulilahhh gue bisa milih berdasarkan preferensi pribadi, ngga goyah sama apapun,
kecuali pikiran pikiran, filosofi hidup, harapan gue, yang di kalibrasi dengan kemampuan calon,
terus terusan gue tanya ke diri gue sendiri: cocok menurut gue, cocok juga ngga untuk indonesia?

Di ahir masa swing voter gue, ahirnya bisa objektif milih satu calon, bukan karena sebel sama unsur unsur dari calon lawannya,
Tapi karna kehebatan calon itu sendiri, things like pak owo jago naik kuda & pak owi hafal semua lagu metalica.
Dan karena ada garis tangan dan campur tangan Allah, i believe the best man will win. siapapun itu.

however, musti tetep ada salah satu yang menang kan kalo kompetisi?
gue 100% percaya, calon yang ngga juara kali ini, akan berbesar hati untuk terima kekalahan,
because they're both kind people with kind & sincere hearts,
dan gue percaya, in any ways, both of them will take care of our great nation.
kepala gue agak pusing dengan pertanyaan ini: terus hooligans nya bisa terima ngga?
yang tadi musuhan baikan lagi terus tetep pinjem pinjeman maskara ngga? nah!

jadi inget waktu itu nonton cuplikan wawancara steve jobs & bill gates,
on that red-funny-lookin-chairs, and blue background, that turned into a meme, remember?
to me, pertama kali denger judul interview nya, agak merinding, huidiii, musuh bebuyutannn!
rival berattt, ada fanbase juga jugakkk, garis batu kaliii garis keras maksudnya hihihi.
ternyata, it was a very fun & relaxed interview, like two best buds talking to each other, catching up.

i remember they were discussing about the business rivalry.
lalu mereka berdua setuju, let microsoft be microsoft, and apple being apple,
karena keduanya memang berbeda, dengan keunggulan & kekurangan masing-masing,
but whatever it is, still they both play major changes in the way we're living today.
i have the same analogy.
whoever wins, both of them are great men, yang sangat sayang sama negeri ini.
And this moment changes a lot of people's mind about the idea of democracy.

selamat menikmati pesta demokrasi, postingan serius ini saya tutup.
yet i can't help myself to add this...


inget, jangan langsung ngupil abis celup jari ke tinta. hahaha!


Comments

Popular posts from this blog

Random happiness #44

Eurotrip 2016 AMS

Eurotrip 2016 ZRH WIEN FRA