arka: the 15 days
ey eyyy!
pas bulan depan, anakku arkananta mau ulang tahun kedua
lalala, emaknya, terinspirasi pingin bikin lucu-lucuan (bukan srimulatan-wise) untuk acaranya
berhubung ultah jatohnya pas bulan puasa (lagi), terpaksa ditunda dulu acara seru-seruannya
jadi most likely tahun ini akan buka puasa bersama, disambung terawehan
jenis-jenis ulang tahun banyak doa lah pokoknya, like the previous years.
sejak dua tahun lalu, bulan agustus makin istimewa buat gue
aside from my birthday, two years ago, arka was born
cerita lahirannya was the bright happy side which i'd like to share
but what i don't share very often is the darker side (macem batman cyin, dark gitudeh)
jadiii... si arka ini, waktu keluar dari rahimkyu, agak terlalu semangat bernapas dengan paru-paru.
mangkanya air ketuban (yang saat pecah memang sudah keruh karena sudah 40 week +3) sempet ketelen sama dia dan paru parunya jadi ber flek
luckily, kita masi sempet foto bareng sebelum akhirnya dia dibawa bidan ke NICU
unluckily, that was beginning of the worst 15 days i had
arka was rushed to NICU a while after birth
semalam setelah melahirkan, dimana gue masih senyum ear to ear dan ngga percaya i did a normal delivery, he was lying quietly. alone
day 2 was saturday.
sempet ada beberapa temen gue nengok.
some good friends who's lucky enough to meet me after the delivery
arka belum stabil, dokter neonatalis yang akan merawat dia belum visit. tapi sudah jalankan treatment for my newborn
disitu hati gue masih agak tenang. ketika gue liat dia di NICU, gue kuat
kita bacain alfatihah bareng-bareng, dan udah happy cuma bisa elus-elus telapak tangannya yang kecil
udah happy banget boleh taro ipod di dalem boks nya dia
supaya dia ngerasa familiar sama lagu-lagu yang selalu kita dengerin waktu dia masih di dalem perut
supaya dia tau, kita semua nungguin dia disitu
seluruh badan nya penuh kabel warna warni, which i'm not sure i can recall all the functions
yang gue inget cuma infus di puser, rekam jantung di kaki
disebelah boks nya ada alat-alat canggih macem-macem segede kulkas
semuanya kedap kedip dan bersuara "nut tinut tinut"
malem itu dokter dateng. i wasn't there.
selain takut denger verdict nya, gue masih belum fit banget untuk jalan-jalan
kabar arka: paru-paru anakku berflek. dan si paru-paru itu sifatnya self-cleanse.
jadiii fungsi organnya yang lain akan disupport oleh mesin, supaya energi nya bisa dipakai sepenuhnya untuk membersihkan paru-paru.
but no worries, menurut dokter, dia sudah pernah tangani kasus serupa.
menurut dia, this is fixable. my boy will be fine
kabar ibu bapaknya: sedih.
ngga usah ditanya.
tapi masih kuat karena gue yakin dia pasti berasa kalo gue sedih
amazingly, sampai tahap ini, airmata gue belum keluar.
gue anggap ini sebagai teguran Allah. yang somehow meant to make me stronger.
somehow juga, gue yakin, kalau gue kuat, anak gue akan kuat juga untuk bisa sembuhin dirinya.
day 3 was sunday.
sunday is the best for family day, no?
makanya keluarga besar gue berdatangan
kamar jadi rameiii sama orang-orang & sama kado
pagi-pagi itu kita ke NICU, mau nengok arka
serombongan kecil, karena beberapa keluarga inti belum liat juga
disana ketemu dokter jaga ICU
gue tanya dong: "gimana dok, anak saya"
dokter jelasin kalo kondisi nya belum banyak berubah.
ngeliat mesin life support yang dipasang, gue nanya lagi: "sampai kapan ya dok pakai alat gini"
dokter agak salah dengan bilang: belum tahu, bu. tapi memang kalau lama pakai alat ini ada resiko otak terganggu, katup jantung tidak tertutup sempurna, bla bla bla (beberapa kata lainnya kedengeran blur di kuping gue)
disini hati gue runtuh. run. tuh
gue permisi sama dokter, narik tangan erwin jalan keluar lewatin semua keluarga yang nunggu di luar NICU
langsung naik ke kamar. ke WC. kunci pintu
dan nangis
nangis
nangis nangis nangis
berdua
sampe akhirnya kita rela kalau emang anak yang baru lahir ini diambil lagi sama Allah
kita berdua rela dan ikhlas kalau memang belum dipercaya untuk merawat & membesarkan anak ini
insya allah kita ikhlas karena kita yakin Allah akan beri gantinya
rupanya mamahku nyadar kalo something is wrong
kamar yang tadinya rame hingar bingar, tiba-tiba sepi
ada langkah-langkah kaki keluar kamar
dan gue bisa denger isak tangis gue sendiri
ketika keluar kamar, both my moms were there
amazingly, they did not cry. cuma pelukin anak-anaknya
dan menguatkan hati kita untuk bantu arka pake doa
dan untuk pasrah sama Allah, karena whatever the decision is, kita harus terima dengan ikhlas
i never recall such sadness in my whole life
then there was my birthday on arka's 4th day
cuma keluarga inti aja yang dateng, bawa kue tart
dalam setiap ulang tahun, gue ngga pernah kepingin satu hal sampe teramat sangat
that day, i want my baby boy to get well soon. and come home with us
setiap hari, gue nengok ke NICU in certain hours
dan setiap hari gue struggling untuk ngga nangis di kamar itu
apalagi kalo liat kamar NICU sebelah, yang mana si baby lagi recovery setelah operasi karena usus nya ngga nyambung di perut
apalagi kalo liat ICU dewasa diluar, bed-bed yang dirubung sama keluarga yang berdoa khusyuk untuk kesembuhan
tasbih... rosario... qur'an... injil
i can't cry here. walopun liat kondisi anak gue masih kritis
i can't cry. i can't
gue cuma bisa berdoa, sambil terus nguatin diri sendiri dan terus usaha untuk ngga bikin orang lain ikutan sedih (which was why i refused to meet all my good friends who came to visit)
dan alhamdulilah doa gue didenger sama Allah
dari hasil rontgen, paru-paru nya semakin bersih dari flek
fungsi jantung, otak dan organ vital lain juga terlihat baik
lama-lama ventilator nya dihentikan, lama-lama dia bisa berfungsi secara independen tanpa life support
di hari ke 13, arka boleh keluar dari NICU. ke intermediate room
too bad, gue belum bisa gendong karena masih dipasang selang oksigen ke mulutnya
and the 14th day was the best.
i get to hold him. in my arms
gue seneng.
saking senengnya sampe kepingin nangis, recalling all the waiting i've gone through
and he went home with us on the 15th day
alhamdulilah ngga ada satupun gangguan yang terbukti
he's all well welcoming his second birthday
at this point, ngga ada yang bisa gue bilang.
cuma alhamdulilah
pas bulan depan, anakku arkananta mau ulang tahun kedua
lalala, emaknya, terinspirasi pingin bikin lucu-lucuan (bukan srimulatan-wise) untuk acaranya
berhubung ultah jatohnya pas bulan puasa (lagi), terpaksa ditunda dulu acara seru-seruannya
jadi most likely tahun ini akan buka puasa bersama, disambung terawehan
jenis-jenis ulang tahun banyak doa lah pokoknya, like the previous years.
sejak dua tahun lalu, bulan agustus makin istimewa buat gue
aside from my birthday, two years ago, arka was born
cerita lahirannya was the bright happy side which i'd like to share
but what i don't share very often is the darker side (macem batman cyin, dark gitudeh)
jadiii... si arka ini, waktu keluar dari rahimkyu, agak terlalu semangat bernapas dengan paru-paru.
mangkanya air ketuban (yang saat pecah memang sudah keruh karena sudah 40 week +3) sempet ketelen sama dia dan paru parunya jadi ber flek
luckily, kita masi sempet foto bareng sebelum akhirnya dia dibawa bidan ke NICU
unluckily, that was beginning of the worst 15 days i had
arka was rushed to NICU a while after birth
semalam setelah melahirkan, dimana gue masih senyum ear to ear dan ngga percaya i did a normal delivery, he was lying quietly. alone
day 2 was saturday.
sempet ada beberapa temen gue nengok.
some good friends who's lucky enough to meet me after the delivery
arka belum stabil, dokter neonatalis yang akan merawat dia belum visit. tapi sudah jalankan treatment for my newborn
disitu hati gue masih agak tenang. ketika gue liat dia di NICU, gue kuat
kita bacain alfatihah bareng-bareng, dan udah happy cuma bisa elus-elus telapak tangannya yang kecil
udah happy banget boleh taro ipod di dalem boks nya dia
supaya dia ngerasa familiar sama lagu-lagu yang selalu kita dengerin waktu dia masih di dalem perut
supaya dia tau, kita semua nungguin dia disitu
seluruh badan nya penuh kabel warna warni, which i'm not sure i can recall all the functions
yang gue inget cuma infus di puser, rekam jantung di kaki
disebelah boks nya ada alat-alat canggih macem-macem segede kulkas
semuanya kedap kedip dan bersuara "nut tinut tinut"
malem itu dokter dateng. i wasn't there.
selain takut denger verdict nya, gue masih belum fit banget untuk jalan-jalan
kabar arka: paru-paru anakku berflek. dan si paru-paru itu sifatnya self-cleanse.
jadiii fungsi organnya yang lain akan disupport oleh mesin, supaya energi nya bisa dipakai sepenuhnya untuk membersihkan paru-paru.
but no worries, menurut dokter, dia sudah pernah tangani kasus serupa.
menurut dia, this is fixable. my boy will be fine
kabar ibu bapaknya: sedih.
ngga usah ditanya.
tapi masih kuat karena gue yakin dia pasti berasa kalo gue sedih
amazingly, sampai tahap ini, airmata gue belum keluar.
gue anggap ini sebagai teguran Allah. yang somehow meant to make me stronger.
somehow juga, gue yakin, kalau gue kuat, anak gue akan kuat juga untuk bisa sembuhin dirinya.
[arka, 2 days old]
day 3 was sunday.
sunday is the best for family day, no?
makanya keluarga besar gue berdatangan
kamar jadi rameiii sama orang-orang & sama kado
pagi-pagi itu kita ke NICU, mau nengok arka
serombongan kecil, karena beberapa keluarga inti belum liat juga
disana ketemu dokter jaga ICU
gue tanya dong: "gimana dok, anak saya"
dokter jelasin kalo kondisi nya belum banyak berubah.
ngeliat mesin life support yang dipasang, gue nanya lagi: "sampai kapan ya dok pakai alat gini"
dokter agak salah dengan bilang: belum tahu, bu. tapi memang kalau lama pakai alat ini ada resiko otak terganggu, katup jantung tidak tertutup sempurna, bla bla bla (beberapa kata lainnya kedengeran blur di kuping gue)
disini hati gue runtuh. run. tuh
gue permisi sama dokter, narik tangan erwin jalan keluar lewatin semua keluarga yang nunggu di luar NICU
langsung naik ke kamar. ke WC. kunci pintu
dan nangis
nangis
nangis nangis nangis
berdua
sampe akhirnya kita rela kalau emang anak yang baru lahir ini diambil lagi sama Allah
kita berdua rela dan ikhlas kalau memang belum dipercaya untuk merawat & membesarkan anak ini
insya allah kita ikhlas karena kita yakin Allah akan beri gantinya
rupanya mamahku nyadar kalo something is wrong
kamar yang tadinya rame hingar bingar, tiba-tiba sepi
ada langkah-langkah kaki keluar kamar
dan gue bisa denger isak tangis gue sendiri
ketika keluar kamar, both my moms were there
amazingly, they did not cry. cuma pelukin anak-anaknya
dan menguatkan hati kita untuk bantu arka pake doa
dan untuk pasrah sama Allah, karena whatever the decision is, kita harus terima dengan ikhlas
i never recall such sadness in my whole life
then there was my birthday on arka's 4th day
cuma keluarga inti aja yang dateng, bawa kue tart
dalam setiap ulang tahun, gue ngga pernah kepingin satu hal sampe teramat sangat
that day, i want my baby boy to get well soon. and come home with us
[arka, 3 days old]
setiap hari, gue nengok ke NICU in certain hours
dan setiap hari gue struggling untuk ngga nangis di kamar itu
apalagi kalo liat kamar NICU sebelah, yang mana si baby lagi recovery setelah operasi karena usus nya ngga nyambung di perut
apalagi kalo liat ICU dewasa diluar, bed-bed yang dirubung sama keluarga yang berdoa khusyuk untuk kesembuhan
tasbih... rosario... qur'an... injil
i can't cry here. walopun liat kondisi anak gue masih kritis
i can't cry. i can't
gue cuma bisa berdoa, sambil terus nguatin diri sendiri dan terus usaha untuk ngga bikin orang lain ikutan sedih (which was why i refused to meet all my good friends who came to visit)
dan alhamdulilah doa gue didenger sama Allah
dari hasil rontgen, paru-paru nya semakin bersih dari flek
fungsi jantung, otak dan organ vital lain juga terlihat baik
lama-lama ventilator nya dihentikan, lama-lama dia bisa berfungsi secara independen tanpa life support
di hari ke 13, arka boleh keluar dari NICU. ke intermediate room
too bad, gue belum bisa gendong karena masih dipasang selang oksigen ke mulutnya
[13 days old]
and the 14th day was the best.
i get to hold him. in my arms
gue seneng.
saking senengnya sampe kepingin nangis, recalling all the waiting i've gone through
[first time in my arms :*]
and he went home with us on the 15th day
[home, at last]
alhamdulilah ngga ada satupun gangguan yang terbukti
he's all well welcoming his second birthday
at this point, ngga ada yang bisa gue bilang.
cuma alhamdulilah
Comments
malah waktu pulang dia harus pake sonde karena ditakutkan my baby turun berat badannya.
udah ngrasain sakit caesar, masih jg blm bs gendong jagoannku hampir 2 mingguan lebih, sakit ..... rasanya sist.
makanya bersyukur ya kl pada punya anak yg lahirannya no insiden.