I don't drink coffee, i take tea

... my dear.
kalo kata sting... yakan, yakan, yakan.
englishman in newyork, i can listen to it the whole day.
enak banget tu lagu, like it so much!

i've always been a tea person more than a coffee one.
periode periode gue ngopi adalah di awal awal kerja,
pagi pagi dateng ke kantor kopi tubruk dulu,
sambil makan nasi goreng tektek, cigarette for dessert. baru kerja.
tapi abis periode itu, males kalo ngopi... aftermath nya kurang friendly buat lambung.

eh tapi makin kesini lalu seneng sama kopi yahudi gambar putri duyung warna ijo,
caramel machiato, light foam. pas hamil, jadinya decaf.
walopun hampir 40 ribu, dan abis itu aku makan siang 7000an di warteg,
selama 3 hari.
tapi gak papa, aku rela. aku suka rasanya & blendingannya.
dan karena gaya.
HOAHAHAHA... kere tapi blagu yaaa, akikaaah!!!

tapi in general, beneran, mau disuguhin kopi yahudi 1 ember pun,
for no particular reason, i'm a genuine tea person on regular base.
faforit ya tong tji ajah, pake gula 1,5 sendok.
minum berdua kinan, she loves it too!!!
kaya nenek nenek, senengnya teh manis anget.
atau minum di rumah mamah, di pagi wiken, pake poci tanah liat,
sama gelas yang kecil kecil diisi gula batu.
minum sambil ngobrol ngalor ngidul di teras.
lovely!!!

terus kan hadir tu, the extension of tea drinks,
yang gue sebut dengan minuman hore hore, bubble tea dan sebangsanya.
i never liked bubble tea, to be honest...
the black rounded thingy at the bottom of the cup, the bubbles? the pearl?
it looks like goat shit.
worse, rasanya tawar, terus kinyil kinyil as if i was chewing children eyeballs or something.
iii ceyemmm, emangnya aku sumanti??? hahaha...
bottom line, i dont mind the taste of the water, but i can't stand the bubbles.
makanya dari dulu rame rame quickly, pilihan gue selalu flavored tea.
nenek nenek banget yaaa, milihnya yang gitu gitu aja, nyeduh sendiri dirumah juga bisa.

just earlier this month, ahirnya kepincut sama minuman hore hore,
share tea.
posternya ada di jembatan PIM, icon nya ceribel,
ngga appealing banget buat gue sebenernya,
lagian knapa dia musti posisi stengah jongkok-lutut ketemu lutut gitu sih posenya?
tuh liat aja... mendingan akyu tutuf mata deh.

[picts from google]

eniveyyy....
pertamanya sih karna counternya ada dibawah tempat fitnes, iseng ah beli.
random juga, beli yang dibintangin ajadeh, yang best seller.
taro milk tea no goat shit pearl.
rasa manisnya bisa di request, gue minta 80%.
enak! lebih enak dari brand Q itu. biasanya kemanisan banget soalnya.
yummm...
lalu puspita racuni aku sama choco salt rock & cheese, katanya enak.
at first, i was like, really... you're drinking cheese?
tapi gambarnya kaya susu coklat biasa aja sih, gak tampak beracun,
and original setting dari share tea nya, no goat shit. yaudah pesen.

LOVE IT.
udah. love it ajah...
basically it was a chocolate drink, dicampur es,
topped with some kind of whipped cream cheese.
rasanya kaya kue, tapi cair, melting di mulut dan gausah dikunyah, hahaha.
coklatnya gak terlalu thick, but enough to tell you that it has milk in it.
it was just right. just right.
abis beli perdana, langsung beli lagi loh hahaha... addicted.
jadi, selamat ya share tea,
telah berhasil mengubah mind set nenek nenek untuk coba minuman anak muda,

kadang gue penasaran juga pingin coba pake toping, coba pudding kaliya...
pingin tau, rasanya jadi gimana.
yah pokoknya selama bentuknya gak item bulet, goatshit-y, i think i'll give it a try.
karena sebenernya si minuman hore ini kan added value nya di toping itu ya?
jadi orang bisa minum sambil ngunyah, sungguh, manusia memang banyak maunya.
mau minum tapi sambil ngunyah... sebenernya bisa aja segampang makan es batu.

Comments

Anonymous said…
Huaa. sayah juga tak suka goatshitty likenya Mbak. Aneh aja minum teh ada gerenjolan. Tapi ga pernah mikir itu kayak mata bayi sih. Hehehehe
risti said…
ahahahakkk, setelah dibaca ulang, emang agak serem sih ya hahaha. semacam nama panjangku sebenernya risti sumantiii

Popular posts from this blog

A decade from today

The hardest days of 2012

The bitter-sweet finish line