How to make a tiger

kemarenan pas lagi di gym, sambil nonton biografi singkat tiger woods,
agak salah sih, sambil nonton, larinya jadi lelet & gak konsen.
nonton nya bukan di channel biography sih tapi di E! hahaha.
it's not all about kardashians tho, ada ilmunya juga kadang kadang.

nah si tiger ini, kan prestasinya gilang gemilang banget ya.
aside from golfing yang emang dia jago secara skill,
i just knew that for once, tiger he was a straight A student of Stanford, majoring in math.
wow, academically brilliant juga ternyata.

karena dia jago dan berprestasi, all golf-related-brand, lomba lomba nawarin endorsement.
nih, baca aja di berita lama forbes.
history was kinda re-written, yang tadinya golf tu identik sama orang kulit putih,
caddy nya yang item.
eh tiba tiba nongol aja dia, gitu. kebalik cyin!
dianya item, caddy nya putih. hahaha.

nah di liputan itu diceritain tentang masa kecil tiger, and he was made.
now setting back to present time's reality...
gue si cuma pengennya anak anak gue gak nyusahin orang lain ketika mereka dewasa.
bagus kalo bisa kaya tiger jadi tajir melintirrr, 
asik kan kalo punya anak bilioner? woot woot!

yah minimal jadi orang yang bisa cari penghasilan yang halal,
dengan menyuguhkan sesuatu sama dunia,
gak cuma rame nawarin pepesan kosong di dalam tong melompong,
atau cuma pamer tas sepatu branded puluhan juta tiap hari.
padahal gayanya norak gilak & pasti bikin jane birkin menangis dalam kubur.
you know, those sensasi yang gampang basi. blahhh...
i want them to be able to offer something beneficial to society,
some actual work they can be proud of.

learning from tiger, there are some tiger-inspired notes that i pick up,
mudah mudahan bisa jadi self-note.
tapi seingetnya ajayak, gak sempet dicatet,
abis sambil lari yah bok, sulit loh! hahaha.

satu. family support. 
tiger was very close to his late father, menurut beberapa panelis
hidih gile panelisss! udah kaya kuis siapa dia,
bapaknya tu salah satu pengaruh terbesar dalam jalan hidup & karirnya.
nah, si pak earl ini, sedabbb, sok ikrib gue!!!
keliatannya emang mendukung tiger, in any ways.
he introduced the sport to the young man, was there in his every tournament.
makanya, waktu pake earl baru wafat, dan tiger memenangkan gelar major nya yang kesekian,
si laki laki yang dikenal agak lempeng dan keras hati ini nangis di bahu caddy nya,
keliatan banget he missed his dad so much and wished he were there watching him win.

the presence of family is crucial.
gue udah 31 taun jadi anggota keluarga,
kerasa banget, how far my family have taken me.
ibu bapak gue, langsung beli piano & cariin guru les piano,
ketika gue yang baru 4 tahun, bilang pingin bisa main piano.
meng-iyakan ketika gue mau daftar sosiologi ui, instead of jurusan populer lain.
mendukung ketika gue berenti kerja,
bersedia luangin ruang dirumah mereka untuk setting up usaha gue,
dan siapin kuping ketika gue pingin cerita tentang capeknya pursuing MBA.
they were there the whole time, dan asiknya tanpa judgement.

ketika rapot gue merah nya ada 5 biji, rengking 5 dari bawah, ibu gue silent treatment.
bapak gue cuma bilang: mau sampe kapan main terus kaya gini?
DARRR, gue pun tertampar. next round, rengking 9. dari mana?
DARI ATAS DOOONG!
academically, mereka nggak pernah minta gue selalu rengking 1, atau nilai selalu 8-9-10.
being a rata rata air aja udah cukup.
tapi dari situ, tumbuh suatu rasa tanggung jawab dari dalem kepala gue,
i can do better and i gotta to do better than this.
dan plus, aku emang anaknya agak ambi pada dasarnya, hihihi.

dukungan memang penting, tapi dukungan dari keluarga,
kayanya punya banyak nilai tambah ya, after all, blood that is thicker than water.
jadi arka, kinan, so you know, i'll be two steps behind you,
in everything that you do.
kecuali kalo mau nyalon ikut ikutan politik - errr, we'll see later.

dua. start early.
E! showed a video footage, of tiger's first interest on golf stick.
he can barely walk! gile, masih 1 tahun kali, jalan juga masih doyong.
but his father, facilitates the young man, into golf.
ibarat kapal induk disetir, dari pelabuhan, emang disetirnya ke suatu tujuan.
jadi ketika jalan, si kapal akan menuju arah yang benar,
tinggal diatur aja kecepatannya.

dari keciiil banget tiger udah kenal golf, suka golf, seneng latihan golf,
and presumably, God gives him the talent and the luck!
sebenernya gak tau juga, apakah tiger kecil emang beneran tertarik sama golf,
atau cuma tertarik sama stik biasa aja, which can be any stick actually.
tapi pak earl nya spotted the talent at a very early stage, 1yo!
lalu mengarahkan anaknya ke arah golf.

makanya dia punya banyak waktu 'membentuk' tiger, inside and out.
he set the goal, and lead his son towards it.


dalam prakteknya, ketika gue dibesarkan, dan most likely will be the way i'll raise my kids.
orangtua gue gak se-determinan pak earl dalam mengarahkan gue.
mereka cenderung 'lepas' gue untuk cari sendiri, tujuan gue kemana,
gue mau kemana, bakat gue kira kira apa, mereka ikutin.
satu satunya yang mereka arahkan adalah kualitas hidup gue.

tujuanya pun bukan untuk cari bakat gue dimana...
tapi untuk membiasakan diri gue punya jadwal, hidup teratur, punya tanggung jawab.
my parents started early with me and piano,
tapi bahwa gue pernah les piano selama 14 tahun dan sekarang ahirnya gak jadi guru piano,
dan bahkan sekarang cuma bisa main 1 lagu diluar kepala...
it's fine with them. true story.
i've confirmed this to them and they're totally fine with it.
it's the journey of building my character that matters.
yang penting gue punya kualitas endurance & persistency,
untuk bekel hidup gue ketika dewasa.
oh wow, mamah, papah, haturaken nuwun sewu.

tiga. keeping the heads down. 
ketika sukses, gimana caranya supaya orang gak songong.
kalo baru mau direview setelah mereka sukses, ya susahhh ngerubahnya.
ibarat lagi si kapal induk, suruh belok ngepot macem bajaj, gilak, mana bisa?!
makanya harus dari awal, dicicil dikit dikit, lagian Allah gak suka loh orang sombong.

everytime i succeeded, i was taught to always think that the sky is the limit.
maksudnya biar terpacu untuk lebih berprestasi lagi, dan supaya tetep sadar,
bahwa diatas langit ada langit.
sejago sepinter sehebat apapun kita, pastiii ada yang lebih deh di dunia ini.
pantesannn kan, gue anaknya ambi! ya kan? ya kan? ya kan?

tapi among the brilliant points from tiger's life.
i may wanna add 1 more: do not betray your spouse & your family. hihi!

Comments

Anonymous said…
poin paling pentingnya yang di bawah Mba Risti... Belajar buat jaga kepercayaan dari keluarga penting banget
risti said…
Indeed dan, kalo gak setia (dlm bahasa sunda) Moal barokah

Popular posts from this blog

A decade from today

The hardest days of 2012

The bitter-sweet finish line